Cintaku Bagai batu jatuh Di Lubuk
Tenggelam Tiada Berkaram, hangus Tiada Berasap
Diriku…
Lulus tidak Berselam, Hilangpun tiada kau cari
Hanya karna Memuja Bangkai Cinta yang Engkau Janjikan
Membuat Tidurku Tak Lena, minum serasa duri dan makan terasa lilin.
Makan hatiku Berlulam Jantung karnamu
Stiap Tetes Kasihku tiada Manis padamu..
Wahai Sang Bunga CINTA
Lonjak bagai Labu di benam
Hanya Karna Semerbak Cinta Nistamu ??
Hati Ku Kelam Bagai malam Dua puluh Tujuh
Hitam Bagai Malam Tak Berbintang
Cintaku Bagai Manik Putus Talinya
Mati Tiada Kan Menyesalkan Dendamku
Luka ku tiada kan Menyiuk Cintamu.
Akhmad Anggoro
Jumat, 30 April 2010
Kamis, 29 April 2010
LUKA DISINI
Andaikan,bulan tak ada.
Aku ada di balik awan,tempat trakhir kali kau menatapku.
andaikan mentari tlah kembali ke peraduannya.
dan kejora memintaku tuk pergi.
aku tak kan pernah hilang.
dibalik sejuta senyum yang kau hadirkan.
tak sedikit rona hati terlukiskan.
semuanya brubah,ketika para pangeran berlogam datang menghampirimu.
Dan kau menyingkirkanku ke tebing-tebing luka.
slamanya,ku tak kan relakan.
saat api di hatiku,padam karna dinginya malam.
bila waktu beriku kesempatan,sekali saja.
kan ku balas kau dengan pena dan kertas.
karna luka dihatiku,tak kan pernah sembuh.
meskipun sribu tabib hadir tuk membasuhku.
kini hanya perih kurasa,dan embun putih yang tiada hentinya menetes.
ku hanya menunggu,saat dimana.
senyumku brubah menjadi pedang tuk menyakiti lubuk hatimu.
dan kata-kata indah yang kutorehkan brubah menjadi busur panah.
yang siap menyakiti sluruh jiwamu.
slamanya,tak kan ada kata maaf untukmu.
walaupun berulang kau coba.
karna setiap kaca yang retak tak bisa digabungkan lagi.
begitu juga hatiku yang hancur karnamu.
BY:GODLIF DAIMLER
Aku ada di balik awan,tempat trakhir kali kau menatapku.
andaikan mentari tlah kembali ke peraduannya.
dan kejora memintaku tuk pergi.
aku tak kan pernah hilang.
dibalik sejuta senyum yang kau hadirkan.
tak sedikit rona hati terlukiskan.
semuanya brubah,ketika para pangeran berlogam datang menghampirimu.
Dan kau menyingkirkanku ke tebing-tebing luka.
slamanya,ku tak kan relakan.
saat api di hatiku,padam karna dinginya malam.
bila waktu beriku kesempatan,sekali saja.
kan ku balas kau dengan pena dan kertas.
karna luka dihatiku,tak kan pernah sembuh.
meskipun sribu tabib hadir tuk membasuhku.
kini hanya perih kurasa,dan embun putih yang tiada hentinya menetes.
ku hanya menunggu,saat dimana.
senyumku brubah menjadi pedang tuk menyakiti lubuk hatimu.
dan kata-kata indah yang kutorehkan brubah menjadi busur panah.
yang siap menyakiti sluruh jiwamu.
slamanya,tak kan ada kata maaf untukmu.
walaupun berulang kau coba.
karna setiap kaca yang retak tak bisa digabungkan lagi.
begitu juga hatiku yang hancur karnamu.
BY:GODLIF DAIMLER
Dirimu Dimataku
Bagai mawar tak berduri
Indah menyejukan hati
Tak bosan kupandangi
Memendam rasa dalam hati
Tiada kata yg lebih indah darimu
Tiada bunga sewangi dirimu
Tenang bagai air
Mengalir menawan jiwa
Pelangi beribu warna
Tak terhitung jumlahnya
Sinarmu bagai Bulan Purnama
Senyummu bagai Bulan Sabit
Tak kuasa memendam rasa
Yg dalam dada
Ingin segera nyatakan cinta
Berharap kamu berkata YA
By : Dhanryu
Indah menyejukan hati
Tak bosan kupandangi
Memendam rasa dalam hati
Tiada kata yg lebih indah darimu
Tiada bunga sewangi dirimu
Tenang bagai air
Mengalir menawan jiwa
Pelangi beribu warna
Tak terhitung jumlahnya
Sinarmu bagai Bulan Purnama
Senyummu bagai Bulan Sabit
Tak kuasa memendam rasa
Yg dalam dada
Ingin segera nyatakan cinta
Berharap kamu berkata YA
By : Dhanryu
untuk Seseorang...
Cinta yang ku agungkan
Bagai hamba sahaya yang tunduk pada tuannya
Tapi kini ku di dasar jahannam karnanya
Hanya karna Ku tiada sempurna
Ku adalah KUMBANG CACAT yg Hina di mata bunga Cinta
Bagai malaikat bermuka Iblis tiada bersayap di hadapan Tuhannya
Cinta Menajiskan Diriku
Duhai Kekasih hatiku
Akhirnya langit Menyinari Ku untuk mengungkap kepalsuan Hatimu
Tapi kegelapan Yang Kau beri
Tidak akan Ku pendam sendiri….
Kelak..
Ada Hujan Ada Panas, Lain Hari Boleh Balas…
Kan Ku Hitamkan Cinta yg Sombong padaku
Atas nama LUKA dan DENDAM…..
Akhmad Anggoro
Bagai hamba sahaya yang tunduk pada tuannya
Tapi kini ku di dasar jahannam karnanya
Hanya karna Ku tiada sempurna
Ku adalah KUMBANG CACAT yg Hina di mata bunga Cinta
Bagai malaikat bermuka Iblis tiada bersayap di hadapan Tuhannya
Cinta Menajiskan Diriku
Duhai Kekasih hatiku
Akhirnya langit Menyinari Ku untuk mengungkap kepalsuan Hatimu
Tapi kegelapan Yang Kau beri
Tidak akan Ku pendam sendiri….
Kelak..
Ada Hujan Ada Panas, Lain Hari Boleh Balas…
Kan Ku Hitamkan Cinta yg Sombong padaku
Atas nama LUKA dan DENDAM…..
Akhmad Anggoro
Pribahasa Luka Hati
Kekasih
Diri Ku tertambat hati terpaut sayang pada mu
Diriku Bagai Membandar air Kebukit mengharapkan Cintamu
Tlah Lelah Hatiku Menanti hati mu
Yang bagai batu Hitam tak bersanding
Dalam Kelamnya malam
Ku lihat bayang-bayang di sangka Tubuh..
Kusangka Kau tulus
Namun Bakar tidak berbau di Balik hatimu
CINTa ku Menabur Bijan Ketasik
Ikut hati Mati, ikut Rasa Binasa
Kau Buang diriku dan Cintaku
Karna Dirimu Kini aku Hangus tiada Berapi
Karampun tiada Berair
Kini Terban Bumiku tempat berpinjak
Terbulang Ayam Betina ku Padamu…
Smua Cinta Ku bagai Hujan Jatuh Ke Pasir…
Tapi kegelapan Yang Kau beri
Tidak akan Ku pendam sendiri….
Kelak..
Ada Hujan Ada Panas, Lain Hari Boleh Balas…
(Slalu Ada Kesempatan Utk Membalas DENDAM )...
Untuk Seseorang...
Akhmad Anggoro
Diri Ku tertambat hati terpaut sayang pada mu
Diriku Bagai Membandar air Kebukit mengharapkan Cintamu
Tlah Lelah Hatiku Menanti hati mu
Yang bagai batu Hitam tak bersanding
Dalam Kelamnya malam
Ku lihat bayang-bayang di sangka Tubuh..
Kusangka Kau tulus
Namun Bakar tidak berbau di Balik hatimu
CINTa ku Menabur Bijan Ketasik
Ikut hati Mati, ikut Rasa Binasa
Kau Buang diriku dan Cintaku
Karna Dirimu Kini aku Hangus tiada Berapi
Karampun tiada Berair
Kini Terban Bumiku tempat berpinjak
Terbulang Ayam Betina ku Padamu…
Smua Cinta Ku bagai Hujan Jatuh Ke Pasir…
Tapi kegelapan Yang Kau beri
Tidak akan Ku pendam sendiri….
Kelak..
Ada Hujan Ada Panas, Lain Hari Boleh Balas…
(Slalu Ada Kesempatan Utk Membalas DENDAM )...
Untuk Seseorang...
Akhmad Anggoro
PERLAHAN MUSNAH
aku berdiri menatap langit malam.
bertabur cahaya bintang dan berteman sepi purnama.
ku tersenyum sesaat,tuk mengingatmu.
namun sungguh,air mataku pun perlahan menetes.
ingin ku putar waktu yang kian jauh meninggalkan kita.
namun,sungguh aku tak bisa.
ku tahu,rasa di hati kan slalu menggores khalbu.
dan cinta itu pun slalu ada.
meski pun sekuat apa pun ku menguburnya.
namun,bayangmu terasa ada di pandanganku.
kini,semua perasaanku biarlah tersirat pada bait-bait puisi.
dan tercipta bak rangkaian kata-kata.
saat mentari tampil,dan langit berdandan.
kejora pun kan hilang.
begitu juga cinta ini,kan perlahan musnah.
saat waktu berjalan dan jarak membatasi langkah ini.
BY:GODLIF DAIMLER
bertabur cahaya bintang dan berteman sepi purnama.
ku tersenyum sesaat,tuk mengingatmu.
namun sungguh,air mataku pun perlahan menetes.
ingin ku putar waktu yang kian jauh meninggalkan kita.
namun,sungguh aku tak bisa.
ku tahu,rasa di hati kan slalu menggores khalbu.
dan cinta itu pun slalu ada.
meski pun sekuat apa pun ku menguburnya.
namun,bayangmu terasa ada di pandanganku.
kini,semua perasaanku biarlah tersirat pada bait-bait puisi.
dan tercipta bak rangkaian kata-kata.
saat mentari tampil,dan langit berdandan.
kejora pun kan hilang.
begitu juga cinta ini,kan perlahan musnah.
saat waktu berjalan dan jarak membatasi langkah ini.
BY:GODLIF DAIMLER
Ibu
9 Bulan,tak lelah dan tak henti,berdoa dan berharap tuk buah hati tercinta,bertaruh jiwa raga,demi mengenalkannya dunia indah ini
1 bulan dia dapat melihat
3 bulan dia dapat bicara
1 tahun dia dapat berjalan
dan bulan-bulan seterusnya dia memulai belajar
tetapi dia butuh selamanya tuk membalas jasamu
bahkan tak mungkin
seringkali dia membuatmu jengkel,marah,gemas,tp kau teteplah sabar
Maaf Ibu
Maaf Ibu
Maaf Ibu
Maaf Ibu
Maaf Ibu
beribu maaf kuucapkan,karna ku telah merepotkanmu
by : dhana
21/04/2010
05.17
1 bulan dia dapat melihat
3 bulan dia dapat bicara
1 tahun dia dapat berjalan
dan bulan-bulan seterusnya dia memulai belajar
tetapi dia butuh selamanya tuk membalas jasamu
bahkan tak mungkin
seringkali dia membuatmu jengkel,marah,gemas,tp kau teteplah sabar
Maaf Ibu
Maaf Ibu
Maaf Ibu
Maaf Ibu
Maaf Ibu
beribu maaf kuucapkan,karna ku telah merepotkanmu
by : dhana
21/04/2010
05.17
susah di Hela Nafas pula
CINTA ku Susah di Embang di Hela Nafas Pula
Cintaku pada mu bagai Mengisi Gantang pesuk
Duhai Kekasih
Di mata mu diri ku masuk tak genap keluarpun tak ganjil
Rendah GunungKu tinggi Harapan Cinta ku padamu
Tertambat hati ku terpaut Sayangku padamu
Namun Cinta ku Hilang tiada Bercari, Lulus tiada Berselami bagi mu
CInta Ku duhai Kekasih Hati
Rembulan hatiku Surya Nurani ku
Diri mu mengucap Engkau Sayang padaku
Namun hati mu ?…
Hitam Hati mu berkata Putih, Putih hati mu berkata Hitam
Duhai Kekasih hatiku
Akhirnya langit Menyinari Ku untuk mengungkap kepalsuan Hatimu
Hitam, Hitam Gagak. Putih, putih udang kapai…
Cinta ku Agih-agis kUngkang
Cinta…
Ikut hati Mati, Ikut mata Buta
Kini aku Hangus tiada Berapi Karampun tiada Berair
Kini Terban Bumiku tempat berpinjak
Ku hanya duduk tafakkur di keheningan malam
Mengurai air mata pedih Cintamu
Kini ku hanya dapat Ikhtiar menjalani Untuk menyudahi…
Akhmad Anggoro
Cintaku pada mu bagai Mengisi Gantang pesuk
Duhai Kekasih
Di mata mu diri ku masuk tak genap keluarpun tak ganjil
Rendah GunungKu tinggi Harapan Cinta ku padamu
Tertambat hati ku terpaut Sayangku padamu
Namun Cinta ku Hilang tiada Bercari, Lulus tiada Berselami bagi mu
CInta Ku duhai Kekasih Hati
Rembulan hatiku Surya Nurani ku
Diri mu mengucap Engkau Sayang padaku
Namun hati mu ?…
Hitam Hati mu berkata Putih, Putih hati mu berkata Hitam
Duhai Kekasih hatiku
Akhirnya langit Menyinari Ku untuk mengungkap kepalsuan Hatimu
Hitam, Hitam Gagak. Putih, putih udang kapai…
Cinta ku Agih-agis kUngkang
Cinta…
Ikut hati Mati, Ikut mata Buta
Kini aku Hangus tiada Berapi Karampun tiada Berair
Kini Terban Bumiku tempat berpinjak
Ku hanya duduk tafakkur di keheningan malam
Mengurai air mata pedih Cintamu
Kini ku hanya dapat Ikhtiar menjalani Untuk menyudahi…
Akhmad Anggoro
Pribahasa Hati KELAM
Coba menanam mumbang, kalau tumbuh suring Negeri Khayal.
Tanam mumbang Cinta Tiada Terpuruk Waktu
Bibirmu satu Lidah bertopang hatiku
Kumbang Hina Menanti Sang Bunga
Akhir Zaman Tiada Kunjung Berakhir
Dalam Gelisah Terpecak Peluh Ke Muka
Tertarik Muka dua belas karna Cintanya
Nafsu nafsi, raja di Mata, sultan dihati Cinta mu
Diriku najis Menanti Cintamu
Kini bagai membasuh najis dengan mala
Cinta Mati luka Pun Tak Lepas.
Tlah habis hati ku karna dustamu
Dendamku padamu juga makin Membara
Tak ada yang kan dapat membuatku Beranjak
Dari Gelapnya hati. Selimut hangat Cintamu.
Hanyalah DENDAMku…
Dan kan ku bangun di dalam hatiku
Istana abadi dendam cintaku padamu.
Dan kan ku simpan, serta ku jaga slalu
Hingga kau dan aku..
BErtemu….
Akhmad Anggoro
Tanam mumbang Cinta Tiada Terpuruk Waktu
Bibirmu satu Lidah bertopang hatiku
Kumbang Hina Menanti Sang Bunga
Akhir Zaman Tiada Kunjung Berakhir
Dalam Gelisah Terpecak Peluh Ke Muka
Tertarik Muka dua belas karna Cintanya
Nafsu nafsi, raja di Mata, sultan dihati Cinta mu
Diriku najis Menanti Cintamu
Kini bagai membasuh najis dengan mala
Cinta Mati luka Pun Tak Lepas.
Tlah habis hati ku karna dustamu
Dendamku padamu juga makin Membara
Tak ada yang kan dapat membuatku Beranjak
Dari Gelapnya hati. Selimut hangat Cintamu.
Hanyalah DENDAMku…
Dan kan ku bangun di dalam hatiku
Istana abadi dendam cintaku padamu.
Dan kan ku simpan, serta ku jaga slalu
Hingga kau dan aku..
BErtemu….
Akhmad Anggoro
Rabu, 28 April 2010
Kalut
Setiap kata-kata yang ingin kuucap
menjadi kelu dan tersekat di tenggorokan
Aku dulu memujamu seindah mungkin
ingin kunikmati setiap detiknya dengan kehadiranmu
Hanya kamu yang selalu memesonaku
Tapi kini aku menatapmu tak mampu
apalagi berbicara satu bobrolan saja
Ku tahu, kalut membelenggu, membalut dan merasuk
menghembuskan nafas busuk ke dalam hatiku
membuat karat dan retak yang menampik
semua kenangan, kerinduan dan keinginan
untuk memilikimu
Ku tahu aku munafik
Senyum s’lalu kutunjukkan padamu
tapi keresahan s’lalu mencaciku
Hingga akhir aku kosong, semu dan bermataforagana
Sendiri dalam detik yang tak pasti
Selendang putih yang s’lalu dikibarkan bidadari—
melayang di atas keraguanku
Menjadikannya kelabu dan membalut kalut
setiap rongga kemelut diriku
Sky's
25/10/09
menjadi kelu dan tersekat di tenggorokan
Aku dulu memujamu seindah mungkin
ingin kunikmati setiap detiknya dengan kehadiranmu
Hanya kamu yang selalu memesonaku
Tapi kini aku menatapmu tak mampu
apalagi berbicara satu bobrolan saja
Ku tahu, kalut membelenggu, membalut dan merasuk
menghembuskan nafas busuk ke dalam hatiku
membuat karat dan retak yang menampik
semua kenangan, kerinduan dan keinginan
untuk memilikimu
Ku tahu aku munafik
Senyum s’lalu kutunjukkan padamu
tapi keresahan s’lalu mencaciku
Hingga akhir aku kosong, semu dan bermataforagana
Sendiri dalam detik yang tak pasti
Selendang putih yang s’lalu dikibarkan bidadari—
melayang di atas keraguanku
Menjadikannya kelabu dan membalut kalut
setiap rongga kemelut diriku
Sky's
25/10/09
Langganan:
Postingan (Atom)